Tuesday, December 16, 2014

Saiyyidah Nafisah

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِاارَّحِيم 
In the name of Allah, the Most Gracious and the Most Merciful




Kisah yang bakal dicoret ini merupakan kisah waliyullah wanita yang merupakan cicit Rasulullah saw.Semoga kisah beliau ini memberi suntikan semangat untuk kita berjalan menuju-Nya khususnya untuk sekelian wanita di luar sana.Insya Allah Amen.

Saiyyidah Nafisah Radiyallahu anhu merupakan putri Hasan al-Anwar bin Zaid bin Hasan bin Ali dan Sayyidah Fathimah az-Zahra', putri Rasululullah Saw. Sayyidah Nafisah r.a dilahirkan di Mekah al-Mukarramah, 11 Rabiul awal 145 H. Pada tahun 150 H, Hasan telah dilantik sebagai Gabenor Madinah dan ia membawa Sayyidah Nafisah r.a yang baru berusia 5 tahun ke Madinah. Di sana Sayyidah Nafisah r.a menghafal Al-Qur'an, mempelajari tafsirnya dan senantiasa menziarahi makam datuknya, Rasulullah Saw. 
 
Sayyidah Nafisah r.a terkenal dengan watak zuhudnya, beliau berpuasa di siang hari dan bangun di malam hari untuk bertahajjud dan beribadah kepada Allah SWT. Sayyidah Nafisah r.a mulai umur enam tahun selalu menunaikan salat fardu dengan teratur bersama kedua orang tuanya di Masjid Nabawi. Setelah meningkat dewasa,Sayyidah Nafisah r.a telah menikahi sepupunya yang bernama Ishaq al-Mu'tamin. Pernikahan itu berlangsung pada tanggal 5 Rajab 161 H sewaktu umur beliau mencecah 16 tahun. Hasil dari perkahwinan,beliau r.a telah dikurniakan seorang putra bernama al-Qasim dan seorang putri bernama Ummu Kultsum. 

Kehebatan ibadah Sayyidah Nafisah r.a tidak asing lagi dikalangan umat islam. Beliau r.a akan membaca al qur'an setiap malam sebanyak 15 juzu' dan pada malam berikutnya beliau akan mengkhatamkan al-qur'an .Beliau r.a juga telah menunaikan ibadah haji sebanyak 30 kali, sebagian besar ia lakukan dengan berjalan kaki. Hal tersebut dilakukan karena meneladani datuknya, Imam Husain yang pernah mengatakan, "Sesungguhnya aku malu kepada Tuhanku jika aku menjumpai-Nya di rumah-Nya dengan tidak berjalan kaki." 

Hijrah ke Mesir

Sayyidah Nafisah r.a telah berhijrah  ke Mesir ketika usianya 48 tahun. Beliau r.a tiba di Mesir pada hari Sabtu, 26 Ramadan 193 H. Sewaktu orang-orang Mesir mengetahui berita kedatangan beliau, mereka pun berangkat untuk menyambutnya di kota al-Arisy, lalu bersama-sama dengannya memasuki Mesir. 

Di bumi Mesir,Sayyidah Nafisah r.a telah dibantu oleh seorang pedagang besar Mesir yang bernama Jamaluddin 'Abdullah al Jashshash, di rumah ini Sayyidah Nafisah tinggal selama beberapa bulan. Penduduk Mesir dari berbagai pelosok negeri datang ke tempatnya untuk mengunjungi dan mengambil barokah darinya. Sayyidah Nafisah r.a khuatir hal itu akan mengganggu pemilik rumah. Beliau pun meminta izin untuk pindah ke rumah yang lain. la kemudian memilih sebuah rumah yang khusus untuknya di sebuah kampung di belakang Masjid Syajarah ad-Durr di jalan al-Khalifah. Kampung itu sekarang dikenal dengan nama al-Hasaniyyah.  

Penduduk Mesir yang telah mengetahui rumah baru yang ditempati oleh Sayyidah Nafisah r.a, segera mendatanginya. Sayyida Nafisah r.a merasa dengan banyaknya orang yang mengunjunginya, benar-benar menyulitkannya untuk beribadah. Beliau berpikir untuk meninggalkan Mesir dan kembali ke Madinah. Orang-orang mengetahui rencana Sayyidah Nafisah r.a untuk meninggalkan Mesir. Mereka segera pergi ke penguasa Mesir, as-Sirri bin al-Hakam, dan memintanya agar meminta Sayyidah Nafisah r.a untuk tetap tinggal di Mesir. As-Sirri bin al-Hakam kemudian mendatangi Sayyidah Nafisah. 

Kepada as-Sirri, Sayyidah Nafisah berkata, Dulu, saya memang ingin tinggal di tempat kalian, tetapi aku ini seorang wanita yang lemah. Orang-orang yang mengunjungiku sangat banyak, sehingga menyulitkanku untuk melaksanakan wirid dan mengumpulkan bekal untuk akhiratku. Lagi pula, rumah ini sempit untuk orang sebanyak itu. Selain itu, aku sangat rindu untuk pergi ke raudhah datukku, Rasulullah Saw."  

Maka as-Sirri menanggapinya, "Wahai putri Rasulullah, aku jamin bahwa apa yang engkau keluhkan ini akan dihilangkan. Sedangkan mengenai masalah sempitnya rumah ini, maka aku memiliki sebuah rumah yang luas di Darb as-Siba' Aku bersaksi kepada Allah bahwa aku memberikan itu kepadamu. Aku harap engkau mau menerimanya dan tidak membuatku malu dengan menolaknya." Setelah lama terdiam, Sayyidah Nafisah r.a berkata, 'Ya, saya menerimanya." .

Kemudian ia Mengatakan, Wahai Sirri, apa yang dapat aku perbuat terhadap jumlah orang yang banyak dan rombongan yang terus berdatangan? “Engkau dapat membuat kesepakatan dengan mereka bahwa waktu untuk pengunjung adalah dua hari dalam seminggu. Sedangkan hari-hari lain dapat engkau pergunakan untuk ibadahmu, jadikanlah hari Rabu dan Sabtu untuk mereka," kata as-Sirri lagi. 

Sayyidah Nafisah r.a menerima tawaran itu. Beliau pun berpindah ke rumah yang telah diberikan untuknya dan mengkhususkan waktu untuk kunjungan pada hari Rabu dan Sabtu setiap minggu. 

Sayyidah Nafisah r.a &Imam Syafie

Sayyidah Nafisah r.a dikunjungi oleh banyak fuqaha, tokoh-tokoh tasawuf, dan orang-orang saleh. Di antara mereka adalah Imam Syafi’i r.a, Imam 'Utsman bin Sa’id al-Mishri, Dzun Nun al-Mishri, Al Mishri as-Samarqandi, Imam Abubakar al-Adfawi dan banyak ulama lain. Imam Syafi’i r.a datang ke Mesir pada tahun 198 H, lima tahun setelah kedatangan Sayyidah Nafisah r.a. Imam syafi’i r.a tinggal di Mesir lebih dari empat tahun.  

Ketika Imam Syafi’i r.a datang ke Mesir, ia telah menjalin hubungan dengan Sayyidah Nafisah. Hubungan keduanya diikat oleh keinginan untuk berkhidmat kepada akidah Islam. Imam Syafi’i biasa mengunjungi Sayyidah Nafisah r.a bersama beberapa orang muridnya ketika berangkat menuju halaqah-halaqah pelajarannya di sebuah masjid di Fusthath, yaitu Mesjid 'Amr bin al-'Ash.   

Walaupun Imam Syafi'i memiliki kedudukan yang agung, tetapi jika ia pergi ke tempat Sayyidah Nafisah, ia meminta do’a kepada Nafisah dan mengharap barokahnya. Imam Syafi'i juga mendengarkan hadist darinya. Bila sakit, Imam Syafi’i mengutus muridnya sebagai penggantinya.  

Utusan itu menyampaikan salam Imam Syafi'i dan berkata kepada Sayyidah Nafisah r.a, "Sesungguhnya Imam Syafi'i sedang sakit dan meminta doa kepadamu." Sayyidah Nafisah lalu mengangkat tangannya ke langit dan mendoakan kesembuhan untuknya. Maka ketika utusan itu kembali, Imam Syafi’i telah sembuh.  

Suatu hari, Imam Syafi’i menderita sakit. Seperti biasanya, ia mengirim utusan untuk memintakan doa dari Sayyidah Nafisah r.a baginya. Tetapi kali ini Sayidah Nafisah r.a berkata kepada utusan itu, "Allah membaguskan perjumpaan-Nya dengannya dan memberinya nikmat dapat memandang wajah-Nya yang mulia." Ketika utusan itu kembali dan mengabarkan apa yang dikatakan Sayyidah Nafisah r.a, Imam Syafi’i tahu bahwa saat perjumpaan dengan Tuhannya telah dekat.  

Semasa hayatnya,Imam Syafi’i berwasiat agar Sayyidah Nafisah r.a menyolatkan jenazahnya apabila ia wafat. Ketika Imam Syafi’i wafat pada akhir Rajab tahun 204 H, seramai 120,00 orang telah menyolatkan jenazah Imam Syafi'i r.a.Selepas solat jenazah, Sayyidah Nafisah r.a meminta agar jenazah Imam Syafi'i r.a dihantar ke rumahnya untuk beliau menyolatkan jenazah Imam Syafie bagi melaksanakan wasiatnya. Jenazah Imam Syafi’i dibawa dari rumahnya di kota Fusthath ke rumah Sayyidah Nafisah r.a, dan di situ ia menyolatkannya seorang diri.

Kepergian Seorang Waliyullah
Sayyidah Nafisah r.a telah menggali Kuburnya dengan tangannya sendiri Ketika beliau merasa ajalnya telah dekat, ia mulai menggali kuburnya sendiri. Kubur itu berada di dalam rumahnya. Ia turun ke dalamnya untuk memperbanyak ibadah dan mengingat akhirat. Al-Allamah al-Ajhuri mengatakan, Nafisah mengkhatamkan Al-Qur'an di dalam kubur yang telah digalinya sebanyak 6000 ribu kali dan menghadiahkan pahalanya untuk kaum Muslimin yang telah wafat.  

Ketika sakit, ia menulis surat kepada suaminya, Ishaq al Mu'tamin, yang sedang berada di Madinah dan memintanya datang. Suaminya pun datang bersama kedua anak mereka, al-Qasim dan Ummu Kultsum. Pada pertengahan pertama bulan Ramadan 208 H, sakitnya bertambah parah, sedangkan ia dalam keadaan berpuasa. Orang-orang menyarankannya untuk berbuka demi menjaga kekuatan dan mengatasi sakit yang dideritanya.Beliau pun menjawab, "Sungguh aneh! Selama 30 tahun aku meminta kepada Allah agar Ia mewafatkan aku dalam keadaan berpuas, maka bagaimana mungkin aku berbuka sekarang? Aku berlindung kepada Allah. Hal itu tidak boleh terjadi selamanya".  

Kemudian ia membaca surah al-An'am. Ketika sampai pada ayat, "Untuk mereka itu kampung keselamatan (syurga) di sisi Tuhan mereka. Dia penolong mereka berkat amalan yang mereka perbuat," (al-An'am: 127) Sayyidah Nafisah r.a lalu mengucapkan kalimat syahadat, dan naiklah rohnya keharibaan Tuhannya Yang Maha Tinggi, berjumpa dengan para nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin.  

Sebelumnya, Saiyyidah Nafisah r.a berwasiat kepada suaminya untuk memindahkan jasadnya yang suci dalam peti ke Madinah untuk dimakamkan di sana bersama keluarganya di Baqi'. Namun, penduduk Mesir menentangnya dan menginginkan agar ia dimakamkan di kubur yang telah digalinya dengan tangannya sendiri.  

Penduduk Mesir mengumpulkan harta yang banyak, lalu menyerahkannya kepada suami Sayyidah Nafisah r.a seraya meminta agar jenazahnya tetap berada di Mesir. Namun suaminya enggan menerima permintaan itu. 

Ketika pagi, mereka mendatanginya lagi. Akhirnya suami Sayyidah Nafisah r.a memenuhi pemintaan mereka untuk memakamkan isetrinya di tempat mereka, namun ia mengembalikan harta mereka. Mereka bertanya kepadanya tentang hal itu. Ia menjawab, "Aku melihat Rasulullah Saw dalam mimpi. Beliau berkata kepadaku, Wahai Ishaq, kembalikan kepada mereka harta mereka dan makamkanlah Sayyidah Nafisah r.a di tempat mereka. 

Allahu a'lam.

Friday, November 7, 2014

Kisah Tassawuf dan tareqat digeruni Dajjal, orang kafir dan pengikutnya

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِاارَّحِيم 
In the name of Allah, the Most Gracious and the Most Merciful.




Utk renungan Ahli zikir...
Kisah Tassawuf dan tareqat digeruni Dajjal, orang kafir dan pengikutnya !!
Kenapa Dajjal,Eropah,freemason,illuminati sangat benci kepada ilmu tasawwuf dan tareqat?

Sebabnya,tasawwuf mengajarkan kita penyucian hati dan taqarrub(dekat) dengan Allah dan apabila hati suci dan dekat dengan Allah,maka nusrah(pertolongan Allah) akan terzahir seperti yang berlaku kpd para Sahabat nabi,hanya dengan 313 tentera dlm keadaan kelengkapan yang kurang,dapat hancurkan 1000 tentera kafir yang lengkap bersenjata pada perang badar,begitu juga yang berlaku kepada Saidina Khalid Al-Walid,hanya dengan membawa 59 orang tentera Sahabat,mereka dapat hancurkan tentera Rom seramai 60 000 orang yang lengkap berbaju besi dan bersenjata canggih...

Sejarah telah membuktikan peperangan demi peperangan Islam dengan kafir adalah asbab amalan-amalan mendekatkan diri kepada Allah yang ulama namakan dengan nama "tasawwuf" dan akidah yang sahih iaitu akidah ahlusunnah waljamaah yang disusun oleh mazhab asya'irah dan maturidiyyah...baca sejarah Sultan Salahuddin Ayubi yang merupakan seorang sufi (ahli tasawwuf) dan berakidah asy'ari dan bermazhab syafie,baca sejarah sultan muhammad al-fatih yang juga seorang sufi dan bermazhab hanafi dan berakidah maturidi dan ramai lagi mujahid2 lain...

Begitu juga peperangan moden seperti perang afghan dengan russia yang lengkap bersenjata dapat dikalahkan oleh org Afghan yang pakai senjata murah tapi mereka bermazhab hanafi,akidah maturidi dan ahli tareqat (sufi) chisty dan lain2 tareqat maka tentera lengkap bersenjata itu hancur lebur.. Begitu juga mujahid2 chechen yang menentang Russia juga dlm keadaan kelengkapan perang yang sedikit tetapi mereka bermazhab syafie,berakidah asy'ari dan mengikut tareqat naqshabandi...mereka hancurkan musuh dengan zikir!

Di tanah melayu juga,para pejuang melayu yang menentang orang kafir penjajah semuanya bermazhab syafie,berakidah asy'ari dan ahli sufi...Kepada yang biasa dengan sejarah Islam,tentu tahu kisah Nabi Sulaiman yang nak istana balqis dibawa ke depannya lalu jin ifrit offer diri untuk bawa,tapi masa yang dia perlukan agak lama,kemudian seorang ahli ibadat yang merupakan seorang sufi offer untuk bawa istana tu hanya dengan sekelip mata!

Sejak dari hari itu syaitan,jin,dajjal,iblis sangat ANTI kepada ahli sufi kerana "teknologi" mereka lebih hebat! Ahli sufi yang memang terkenal sbg jemaah zikir sangat digeruni Dajjal dan pengikutnya kerana nusrah Allah sentiasa bersama mereka kerana Allah berfirman mafhumnya ingatlah aku maka pasti aku akan mengingatiMu...

Dajjal dan illuminati berusaha keras untuk hapuskan fahaman sufi dan tareqat dari umat Islam tapi selama ratusan tahun mereka tidak berjaya...

Akhirnya mereka sedar yang jemaah sufi tidak boleh dihapuskan dengan kekerasan tentera sptimana mreka tidak boleh hapuskan para Sahabat dengan kekerasan... Apa yang Dajjal lakukan?
1) Mereka jauhkan ahli sufi dengan amalan-amalan sufi mereka dengan memperkenalkan pelbagai hiburan,politik,duit dan sebagainya sehingga geng2 tareqat pun sibuk nak berpolitik jugak sedangkan sejak dulu kaum sufi sangat terkenal dengan prinsip zuhud yang tidak ada kebesaran dunia dlm hati seperti hiburan,politik,duit dan lain2...bila ahli sufi dijauhkan dari amalan sufi,maka Allah tidak akan membantu mereka lagi lalu mereka dihancurkan oleh tentera kafir.
2) Dajjal dan illuminati tahu mereka tidak dapat fitnah kaum sufi kerana mereka org kafir,tidak ada org islam yang akan percaya,maka mereka wujudkan 3 jemaah seperti yang diceritakan oleh syeikh ramadhan al-butti iaitu
jemaah wahabi untuk menyesatkan benua arab,
jemaah qadiani untuk menyesatkan benua india dan jemaah baha'iyyah untuk sesatkan benua asia..
ketiga2 jemaah ni wujud secara serentak dalam satu masa dan mereka berjaya sesatkan umat Islam secara besar-besaran.

Tapi di Malaysia,jemaah bahaiyyah tidak berjaya sesatkan umat melayu islam kerana umat melayu islam sangat terkenal berpegang teguh pada mazhab syafie,akidah asya'ari dan amalan2 sufi...zikir2 mereka sentiasa bertalu sehingga ke hari ini...

Tapi di benua Arab,dajjal berjaya menapak di sana dengan membawa fahaman wahabi..jadi jangan hairan lah kenapa budak2 wahabi sangat elergi dan anti dengan tareqat,sufi,zikir dan tasawwuf...kini di malaysia, jemaah bahaiyyah yang gagal telah diganti dengan jemaah wahabi dan budak2 wahabi berusaha keras untuk hapuskan amalan2 soleh di malaysia dengan alasan bidaah,kufur,syirik,tahayul bla bla bla...zikir lepas solat pun dituduh bidaah dan masuk neraka....

Kini jemaah sufi semakin pudar kerana fahaman wahabi telah menyusup..bila ahli sufi mula menjadi wahabi dan tinggalkan zikir,maka sekali lagi pada zaman milenium ini,dajjal menghantar tenteranya di negara2 umat islam untuk menyerang mereka dan terbukti jelas umat2 islam telah dizalimi dengan teruk! Kerana mereka dulu yang berpegang tguh pd amalan2 soleh,kini mereka tinggalkan kerana "bidaah",maka nusrah Allah pun hilang...tentera2 sufi seperti ikhwan muslimin yang diasaskan oleh imam hasan albanna yang bermazhab hanafi,berakidah asyari dan ahli tareqat tijani(tak silap saya) kini sudah mula tidak mahu bermazhab,menolak zikir,bidaah sna sni dan mula canang slogan "islam itu mudah" sperti geng2 wahabi...mreka sudah lupakan perjuangan asal imam hassan albanna yang pegang teguh pada manhaj ahlu sunnah wal jamaah....

Tapi kelak,jemaah sufi ini akan kembali diberi nafas baru,yang zuhud dan tiada kebesaran dunia dalam hatinya,hatinya penuh kebesaran allah dan mereka akan muncul menjadi tentera mahdi seperti yang dikhabarkan dalam hadis contohnya sebuah hadis yang menceritakan bahawa umat islam akan ditimpa bencana kemarau dan tak da makanan selama bertahun2 ketika dajjal datang,hanya pengikut dajjal sahaja yang dapat makanan kerana ikut dia..para sahabat bertanya apa makanan umat islam ketika itu?nabi jawab ZIKIR..
Begitu juga dalam hadis yang lain nabi khabarkan tentera2 imam mahdi akan hancurkan musuh hanya dengan TAKBIR dan zikir2 lain...!

Tidak mungkin tentera2 mahdi yang kuat bezikir ini datang dari kalangan wahabi kerana mereka mengkafirkan jemaah zikir dan mereka sendiri tidak berzikir kecuali zikir "bidaah bidaah bidaah bidaah bidaah apa dalil apa dalil apa dalil apa sanad apa sanad tahyul tahyul tahyul khurafat khurafat" yang tidak pernah dicontohkan oleh nabi atau pun sahabat...
Maka jemaah zikir mana yang Nabi maksudkan akan bersama Imam Mahdi?

Semoga Allah tetapkan hatiku dan seluruh keluarga dan keturunanku dengan "zikir" yang sangat digeruni Dajjal.....
begitu jga Umar mukhtar..salah seorng ahli sufi yg dhukum gntung oleh tntera perancis akibat drpd kehebatan beliau dlm amalan dan jga kepakaran perang dzaman uthmaniah.tntera barat sudah mnjumpai snjata rahsia umat Islam.utk menang mreka tpaksa membunuh ahli sufi ni.maka pada 1927 (klau tak silap) jatuhlah empayer uthmaniah.smenjak itu buku2 mngenai fitnah trhadap ahli dan amalan tareqat mula dlambak kn d serata tmpat utk memusnahkn Islam.

Monday, August 18, 2014

Isu wahhabi : Jangan jadi seperti "empat orang buta dengan seekor gajah"

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِاارَّحِيم 
In the name of Allah, the Most Gracious and the Most Merciful.







Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh; Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam; Selawat dan Salam ke atas Rasulullah SAW, Rahmat ke seluruh alam; Juga kepada ahli keluarga baginda dan para sahabat r.a. yang telah bertebaran di merata alam;

1 Sudah agak lama penulis tidak dapat meluangkan masa untuk menulis di ruangan ini. Alhamdulillah, pengajaran bagi semester ini telah pun tamat dan para pelajar penulis pada waktu ini sibuk mengulangkaji bagi peperiksaan akhir. Pada semester yang lepas, penulis terpaksa memberi fokus kepada “subjek-subjek baru” di peringkat pasca siswazah. Semoga Blog al-Ashairah dapat terus berkongsi manfaat dalam memahami fitnah yang sangat gelap di akhir zaman ini. Fitnah yang memakai pakaian agama, menggunakan slogan agama yang memukau, namun pada hakikatnya ia adalah racun yang sangat berbisa dan sukar untuk diubati.

2 Dalam banyak pengajaran yang penulis kelolakan, penulis sentiasa menyatakan bahawa “Bid’ah” itu seumpama RACUN dan “Maksiat” itu umpama NAJIS. NAJIS adalah sesuatu yang buruk dari segi luaran dan dalaman. Orang ramai mudah mengelaknya. RACUN pula pada kebiasaannya mempunyai rupa zahir yang elok dan seringkali dihidangkan dengan makanan bagi membunuh mangsanya. Mangsa mungkin tidak sedar dia sedang memakan racun tersebut. Hanya golongan ulama’ lah yang mampu mengenalpasti RACUN “Bid’ah” tersebut.

3 Pada waktu ini, umat Islam Malaysia dilanda dengan Isu Wahhabi. Ia bukanlah isu yang baru, ia adalah bid’ah yang dijenamakan semula dengan pakaian dan gaya persembahan yang baru.

4 Di dalam sejarah umat Islam, bid’ah-bid’ah yang timbul pada akhirnya dapat dipadamkan kerana bid’ah-bid’ah tersebut tumbuh di kalangan para ulama’ yang muktabar. Para ulama’ muktabar terdahulu telah menjalankan kewajipan dengan begitu baik [Semoga Allah merahmati mereka] dalam menguburkan bid’ah-bid’ah tersebut seumpama bangkai yang tertutup rapat.

5 Namun begitu, di akhir-akhir zaman ini, pada waktu para ulama’ muktabar begitu sedikit dan sukar dikenali, kejahilan agama tersebar luas, keilmuan agama hanya dinilai berdasarkan sijil akademik semata-mata [hakikatnya, ini adalah tanda akhir zaman], maka bangkai-bangkai bid’ah yang digali semula oleh sesetengah manusia dibentangkan sebagai ilmu di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat yang kebingungan menjadi keliru, lantas mengambil jalan mudah dalam mempelajari agama ini dengan mengambil apa yang ada di hadapan mata, di TV, Internet, Suratkhabar, dll. Sedangkan disiplin ilmu Islam yang sepatutnya berasaskan “Talaqqi” dan “Suhbah” diabaikan.

6 Penulis ingin berpesan kepada umat Islam di luar sana, khasnya para Bloggers, agar tidak mudah-mudah mengeluarkan kenyataan mengenai Wahhabi jika anda tidak tahu. Ini adalah kerana “saham bid’ah” juga mungkin anda perolehi tanpa anda sedari. Penulis telah melihat banyak penulis dan pelayar internet yang meletakkan komen-komen di website dan blog bagi mempertahankan Wahhabi. Tanpa mereka sedari, mereka sebenarnya mempertahankan bid’ah yang sangat dikeji oleh para ulama’. Imam al-Shafie r.a. pernah berkata: “Aku lebih suka untuk engkau bertemu dengan Allah dengan segala maksiat di atas muka bumi ini kecuali syirik, daripada engkau bertemu dengan Allah nanti dengan sedikit daripada ahwa’ (mengikut hawa nafsu dalam agama, iaitu bid’ah).” Elok juga kalau penulis mengarang berkenaan “BAHANA BID’AH” di masa akan datang.

7 Ramai juga Bloggers yang mencipta teori berdasarkan pandangan politik mereka yang sangat sempit. Rasa sedih melanda penulis apabila melihat orang awam mula bercakap-cakap isu yang sangat serius di dalam agama tanpa ilmu yang jelas. Janganlah sampai perkataan kita ini membawa malang yang besar di akhirat nanti. Saidatina Aishah r.a. pernah berkata: “Barangsiapa yang memuji ahli bid’ah, maka dia telah menolong memusnahkan agama Islam.” Lihatlah betapa buruknya bid’ah di mata para sahabat r.a. AGAMA KAMU, AGAMA KAMU….peliharalah.

8 Ramai juga ahli agama yang mahu mengulas berkenaan isu Wahhabi, tetapi tak ubah seperti kisah “Empat Orang Buta dengan Gajah”. Melihat Wahhabi hanya daripada satu perspektif dan tidak menyeluruh. Maka, ada yang kata Wahhabi macam “tali” kerana memegang belalainya, ada yang kata Wahhabi macam “dinding” kerana memegang badannya, ada yang kata Wahhabi macam “tiang” kerana memegang kakinya, ada yang kata Wahabi macam “daun” kerana memegang telinganya. Ada juga yang kata Wahhabi ini isu “tingkap” sahaja, ada Wahhabi yang kata tak kenal apa itu Wahhabi dan bermacam-macam lagi ulasan yang dibuat tidak berlandaskan pandangan MAJORITI ULAMA’ MUKTABAR, tetapi hanya berdasarkan pandangan peribadi.

9 Berdasarkan pengalaman dan pemerhatian penulis berdasarkan kaedah al-istiqra’, Wahhabi boleh dilihat dari lima (5) perspektif, iaitu fiqh, aqidah, tasawwuf & tarikat, sejarah dan keselamatan negara.

10 Mereka yang melihat Wahhabi dari perspektif fiqh (e.g. qunut, air musta’mal, kaifiyyat tayammum, dll) sering menyatakan bahawa Wahhabi isu furu’ (cabang), tak perlu diperbesarkan, isu remeh temeh, dsb. Mereka terlupa bahawa Wahhabi juga banyak menolak hukum-hukum fiqh yang telah menjadi ijma’ (e.g. wajib qadha’ solat yang sengaja ditinggalkan, talak tiga dalam satu majlis jatuh tiga, hukum mengikut mazhab muktabar, dll), mereka juga terlupa bahawa Wahhabi banyak MENGHARAMKAN YANG HALAL di dalam ibadat, bahkan Wahhabi banyak mengkafirkan orang lain dalam isu furu’ dan sehingga mencaci hukum ahkam dan mazhab yang disusun oleh para ulama’ dan awliya, dll. Mereka yang melihat Wahhabi sebagai isu furu’ fiqh biasanya sering berkata: “Tak perlulah kita kecoh-kecoh, ini isu furu’ jer, tak usah gaduh….”. Sebenarnya orang seperti ini tidak mengenal Wahhabi sepenuhnya.

11 Ada juga yang melihat Wahhabi dari perspektif sejarah semata-mata. Mereka mengakui bahawa Wahhabi ada kaitan dengan kerajaan British dalam menjatuhkan kerajaan Turki Uthmaniyyah. Namun begitu, mereka berkata: “Ini isu lama. Tak guna bincang pada hari ini. Benda dah berlalu.” Orang seperti ini juga memandang isu Wahhabi dengan pandangan sebelah mata. Hakikatnya mereka tidak dapat mengenal perkembangan Wahhabi dan fahamannya. Mereka tidak sedar Wahhabi telah memusnahkan begitu banyak kesan sejarah Islam di semenanjung Arab.

12 Penulis mula mengenali Wahhabi dari perspektif Aqidah, berkaitan dengan sifat-sifat Allah dan ayat-ayat mutashabihat. Mereka yang melihat Wahhabi dari perspektif aqidah (e.g. sifat-sifat Allah, ayat-ayat mutashabihat, af’al al-ibad, kewajipan menghormati Rasulullah SAW, kaedah takfir, menolak ijma’, mempertikaikan karamah dan konsep barakah, dll) biasanya kurang bertolak ansur dengan isu Wahhabi. Bahkan, ramai para ulama’ yang menentang Wahhabi memberi penekanan kepada aspek ini. Ini sebenarnya adalah “titik-titik” pertelingkahan dan perbezaan yang besar di antara Wahhabi dan Ahli Sunnah wal Jama’ah. Namun begitu, ramai juga para ilmuan agama yang tidak dapat memahami “titik-titik” ini.

13 Keseriusan isu Wahhabi ini juga dapat dilihat daripada perspekti Tasawwuf & Tarikat. Golongan Wahhabi sangat membenci golongan Sufi. Bahkan mereka begitu benci dengan istilah Tasawwuf. Golongan Wahhabi sering mengkafirkan, bahkan ada yang membunuh golongan ahli Sufi dan Tarikat yang muktabar. Banyak amalan-amalan Tasawwuf yang ditentang dan dikafirkan oleh golongan Wahhabi seperti zikir berjemaah, zikir ism al-dhat – Allah, Allah, penggunaan tasbih, tahlil, hadiah pahala dan banyak isu-isu lain. Golongan Wahhabi terlupa sebenarnya mereka memusuhi ramai para Wali Allah yang besar-besar apabila mereka memusuhi ulama’ Tasawwuf dan Tarikat. Mereka yang menilai Wahhabi daripada isu Tasawwuf dan Tarikat dapat memahami keseriusan isu Wahhabi ini.

14 Ada juga yang mula mengenali isu Wahhabi daripada perspektif keselamatan negara. Pihak berkuasa kerajaan pada kebiasaannya mula mengenal fahaman Wahhabi hasil daripada kajian mereka ke atas golongan berfahaman ekstrim yang ditahan. Hampir kesemua yang ditahan mempunyai latar belakang Wahhabi yang kuat. Mereka menyanjung tokoh-tokoh Wahhabi dan membaca buku-buku mereka serta mudah mengkafirkan umat Islam yang lain dan menghalalkan darah mereka kerana berpegang dengan kaedah takfir fahaman Wahhabi. Isu ini pernah diperkatakan di parlimen Indonesia. Oleh sebab itu, ramai pegawai di bahagian keselamatan negara yang memahami keseriusan isu ini.

15 Oleh itu wahai umat Islam, lihatlah isu Wahhabi ini daripada kelima-lima perspektif ini, pasti anda akan dapat memahi keseriusan para ulama’ menilai fahaman dan gerakan Wahhabi ini. Dan janganlah menjadi seperti “Empat Orang Buta dan Seekor Gajah”.
Ya Allah! Peliharalah kekuatan Ahli Sunnah wal Jama’ah di dalam umat ini, jauhilah mereka daripada fitnah yang melanda agama mereka, bantulah umat ini menolak dan memerangi golongan ahli bid’ah dan musuh-musuh mereka.

16 Marilah kita bersama-sama bersolat hajat, membaca Yasin, membaca Hizb al-Bahr, solat sunat Tasbih, Hajat & Taubat, atau/dan lain-lain, dan berdoa semoga memelihara pegangan Ahli Sunnah wal Jama’ah di Malaysia ini khususnya, dan seluruh dunia amnya. Amin, Ya Rabbal Alamin.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...